X

TRACK TALK: Little Mascara – Coastline Paradox (EP, 2024)

by Ilham Fadhilah / 12 months ago / 551 Views / 0 Comments /

Meskipun sebatas alter ego, kemunculan Little Mascara seakan mengancam eksistensi The Dare yang makin sini semakin lapuk.

Sebuah unit anyar bernama Little Mascara baru saja muncul dan langsung tancap gas lewat EP yang sudah mereka beri nama Coastline Paradox baru-baru ini. Bagi yang belum familiar dengan unit ini, mereka adalah proyek yang dibesut oleh drummer dari kuartet twee pop (?) asal Lombok, The Dare. Sebuah proyek yang didedikasikan sebagai pelancar alter ego yang saya rasa punya potensi lebih dari sekedar eksis.

Lantaran dalihnya sebagai alter ego, tentunya Little Mascara punya muatan yang berbeda dari band yang juga dinaungi dan cukup membuat nama penggagasnya jadi lebih dikenal. Mereka memainkan fusi antara musik rock dan bisingnya fuzz namun dengan sensibilitas penulisan lagu yang cenderung nge-pop. Bukan formula anyar namun juga rasanya tak akan pernah basi untuk diupayakan. 

Coastline Paradox setidaknya memancarkan bagaimana Little Mascara punya potensi untuk menjadi sesuatu di kemudian hari. Empat trek yang dimuat di dalamnya menarik untuk disimak, meskipun jangan harap ada terobosan atau segala macam yang akan membuat kamu terkejut ketika menemukannya. Sebenarnya apa yang mereka lakukan itu biasa, namun entah lah, untuk jenis musik ini rasanya memang akan lebih baik jika hanya terdengar seperti itu-itu saja, selagi telinga masih haus mengkonsumsi nada-nada ala band-band cutting edge.

Coastline Paradox (2023)

Terdengar tak muluk-muluk, EP seakan dikerjakan dalam waktu singkat serta diproduksi dalam kurun waktu intens. Bukan dalam konotasi buruk, justru mereka terlihat sangat  menjaga energinya agar tetap stabil. Terlebih nomor ke nomor tetap merefleksikan kementahan dan orisinalitas perasaan yang ingin mereka tuangkan dalam lagu ini, tanpa dramatisir atau bumbu melebih-lebihkan (sebagai sebuah karya) yang kentara. 

Satu yang disayangkan, lagu yang melibatkan Adji (The Jansen, Starrducc) “Perihal Biasa” ditempatkan sebagai pembuka.  Entah telinga saya yang awam atau bagaimana, namun nomor tersebut (dengan gaya penulisan serta penjudulan khasnya) menyiratkan kesan ‘The Jansen versi bising’ yang sayangnya tak saya harapkan terselip dalam EP ini. Terlebih, keterlibatan Adji dengan style-nya menulis lagu di unit-unit gawangannya dirasa kurang tepat guna dalam proyek ini.

Little Mascara mungkin akan lebih menarik jika hanya mengandalkan ide mentah dari Desita yang kemudian digubah menjadi materi seadanya dan semampunya, Sebagaimana ia menuangkan tema dalam EP ini sebagai bejana tempat menampung cerita urusan cinta personal serta personal faith yang tentunya lebih kena jika hanya melibatkan dirinya atau internal band itu sendiri.

Oke, mari kesampingkan hal tadi. Overall, karena torehan pertamanya yang memuaskan serta image-nya yang masih memancarkan aura The Dare, bukan hal yang aneh jika beberapa orang masih mengafiliasikan kedua nama tersebut. Mereka pun muncul di momen yang tepat-namun-tidak-tepat, di mana The Dare belakangan ini bisa dibilang kurang menarik perhatian.

Di sisi lain, ini menguatkan Little Mascara sebagai unit alternatif bagi para fans The Dare untuk dapat menikmati sisi lain dari para (dibaca: salah satu) personelnya agar lebih mudah familiar, namun justru ini bisa berbanding terbalik bagi The Dare sendiri; momentum robohnya atensi terhadap mereka yang malah tertuju pada unit lain dari personelnya. 

Maka, saya memprediksi jika Little Mascara suatu hari nanti dapat mencapai titik yang lebih jauh dari sekarang, bahkan melebihi The Dare itu sendiri. Jika The Dare dapat mencuri perhatian di beberapa tahun sebelumnya, mungkin eksistensinya yang kini sedang layu dan kurang menyegarkan dapat dicuri spotlight-nya secara tidak sengaja lantaran salah satu personelnya melancarkan alter ego yang (bisa dibilang lebih) gemilang.

Dengarkan Coastline Paradox di sini!

Tagged

#review #consumed magazine #consumed #Little Mascara #track talk