Sebuah Panduan Singkat akan Beberapa Film ‘Terlarang’ Bagi si Perut Lemah
Kami tahu betul rasanya ketika perutmu mual dan eneg karena tidak kuat untuk menonton film berbau gore.
Apakah kamu pernah dijebak oleh seorang kawan untuk menonton sebuah film yang ternyata tak disangka-sangka memiliki muatan visual yang membuat perut melilit dan menekan ususmu sampai ke kerongkongan untuk muntah?
Apabila pernah, saya turut prihatin. Ini bukan sarkasme. Saya tahu betul rasanya ketika kamu kaget plus mual karena memang tidak kuat untuk melihat visual yang berbau grotesque atau pun gore. Itu tentu sangat manusiawi mengingat semua individu pasti punya pemahaman komunal dan personal tentang apa yang dirasa rujit oleh nalarnya.
Nah kalau kamu belum pernah mengalami hal seperti yang saya paparkan di atas, inilah saatnya untukmu bisa menghindari jebakan pemancing muntah itu! Saya akan berikan beberapa judul film ‘terlarang’ untukmu yang punya perut kurang kuat untuk bisa menghadapi adegan-adegan gore – jadi ketika kamu ada momen diajak menonton film dan ternyata beberapa judul film itu terbahas di tulisan ini, kamu bisa dengan sigap untuk menolaknya. Saya pun akan memberikan sedikit spoiler tentang adegan yang paling rujit di jajaran film ini. Don’t worry, I’ll provide you the best defense here!
Oh iya, jajaran film yang ada di dalam tulisan ini sama sekali tidak bergenre mondo atau shockumentary yang isinya memang potongan video dari gore dan kematian sungguhan macam seri Traces Of Death atau Faces Of Death. Semua ini memang betul-betul film yang memiliki struktur narasi dan plot yang jelas – meski ada beberapa film di sini yang jalan ceritanya super absurd dan tak masuk akal.
So hold your belly and let’s get into it.
Hostel (2005)
Dari sekian banyak film horor atau thriller yang memasukan unsur gore di dalamnya, sepertinya Hostel layak disebut sebagai salah satu film yang terbaik di kelasnya. Hostel menceritakan tentang nasib mencekam yang harus dihadapi oleh tiga wisatawan saat kunjungan mereka ke Slovenia. Niat awal mereka yang tadinya mau berburu perempuan cantik sembari liburan malah berubah drastis karena mereka malah dijebak untuk menjadi tawanan dari suatu kelompok sadis yang suka menyiksa orang.
Adegan yang paling disturbing:
Saat seorang pria menggunting jaringan otot bola mata yang menggantung keluar dari wajah seorang wanita. Enough is enough. Jangan membuat saya membahas adegan ini secara detail. Kamu pasti tidak akan kuat.
Seperti yang saya sudah bilang di awal entry ini, Hostel tidak seperti film-film gore yang lainnya. Lewat penyajian adegan-adegan sadis dan tampilan efek visualnya yang terkesan realistis, jangan sampai kamu memuntahkan kembali santapan makan siangmu karena coba-coba memberanikan diri untuk menonton film ini.
Antichrist (2009)
Sutradara Lars Von Trier terkenal dengan caranya yang selalu mengedepankan simbol-simbol dibanding dialog sebagai pengantar pesan dari film-filmnya. Untuk membuktikannya, kamu bisa tonton langsung film Antichrist ini.
Antichrist mengisahkan tentang sepasang suami istri yang berusaha untuk menyelesaikan masalah di hubungan mereka dengan cara tinggal di sebuah pondok kayu yang ada di dalam hutan. Seiring berjalannya kehidupan mereka di dalam hutan, muncul beberapa keanehan yang akhirnya akan berimbas kepada kehidupan mereka berdua.
Adegan yang paling disturbing:
Ketika karakter utama wanita menggunting klitorisnya sendiri. Yep. Menggunting. Klitoris. Sendiri.
Sebetulnya, film ini isinya tidak gore secara keseluruhan. Malah Antichrist bisa masuk ke kategori film yang bakal memanjakan kamu lewat visualnya yang ciamik banget. Tapi yaaa, adegan potong klitoris itu pasti bisa membuatmu ngilu, merinding plus mual kalau memang tidak kuat.
Tetsuo: The Iron Man (1989)
Bukan. Film ini tidak hubungannya dengan film superhero-tapi-sontoloyo-berzirah-besi-berteknologi dari Marvel. Tak ada yang heroik atau efek CGI bombastis yang disuguhkan film ini. Yang ada cuma seorang pria yang badannya bertransformasi menjadi seonggok besi. Sebuah interpretasi literal dari frasa iron man.
Tetsuo: The Iron Man menceritakan tentang perspektif penuh obsesi dari seorang pria akan benda-benda yang terbuat dan berbahan dari besi. Sampai akhirnya, entah ini masuk akal untukmu, dia berubah menjadi sebuah makluk yang dikerubungi seonggok besi dan meneror warga sekitar Tokyo.
Adegan yang paling disturbing:
Di paruh awal film, seorang pria memaksa masuk beberapa benda kecil yang terbuat dari besi ke dalam tubuhnya. Adegannya lumayan close-up, jadi kamu bakal disuguhi proses saat dia memasukkan benda tersebut secara detail.
Di balik keabsurdan dan kengerian yang ditampilkan di filmnya, film ini justru menjadi salah satu film horor B-movie klasik yang dipuja-puji oleh banyak kritikus film dan juga para penggemar film di ceruk tersebut. Tapi tetap saja, kalau memang perutmu tidak kuat untuk melihat bagaimana daging manusia ditusuk paksa oleh beberapa benda besi, saya sarankan mending cukstaw saja akan keberadaan film ini.
Sweet Movie (1974)
Sebagai film yang mengusung seksualitas sebagai tema utamanya, hampir seluruh adegan di Sweet Movie memiliki nuansa 18+. Jadi lebih baik kamu jangan menonton film ini ketika kumpul keluarga. It’s going to be awkward.
Sweet Movie mengisahkan tentang nasib seorang perempuan yang menikah dengan seorang pria pengusaha susu yang kaya raya. Dengan judul film yang menggunakan kata “sweet” dan jalan cerita seperti itu, mungkin kamu akan berpikir kalau Sweet Movie hanyalah film drama picisan medioker yang memasukkan unsur 18+ ke dalamnya. Not really. Karena ada beberapa adegan yang sama sekali tidak akan membuatmu terangsang sama sekali – malah mungkin kamu akan segera mematikan tayangan film ini langsung.
Adegan yang paling disturbing:
Ketika orang-orang muntah di meja makan saat makan malam berlangsung dan seorang wanita yang seluruh tubuhnya berlumuran coklat cair melakukan masturbasi.
No comment. Silahkan interpretasikan sendiri respon macam apa yang akan kamu lakukan ketika melihat adegan macam itu? I won’t judge though.
Pink Flamingos (1972)
Walau film ini mendapatkan banyak penilaian buruk dari berbagai kritikus film profesional, tapi tidak sedikit pula yang mengklaim bahwa Pink Flamingos adalah sebuah film yang bagus. Tapi apapun kritik yang dilontarkan dari para kritikus, tetap saja tidak bisa merubah fakta bahwa film ini punya beberapa adegan penguras perut yang efektif.
Pink Flamingos adalah sebuah film bergenre comedy exploitation yang bercerita tentang persaingan antara dua kelompok untuk memperebutkan gelar “Manusia Terkotor Sedunia” dengan melakukan hal-hal yang tidak lazim. Tidak lazim? Betul. Karena saking kompetitifnya untuk menjadi yang “terkotor” sampai-sampai salah satu karakternya melakukan…
Adegan yang paling disturbing:
Memakan kotoran anjing sungguhan.
Dilansir dari IMDB, feses anjing yang terpampang di adegan itu dan dimasukan ke mulut salah satu aktornya itu kotoran sungguhan. Real shit. Real caca. Damn.
Nekromantik (1987)
Jujur, perut saya tidak selalu kuat saat menonton beberapa film yang menampilkan adegan gore. Tapi saya selalu mampu meyakinkan diri sendiri kalau banyak adegan menjijikkan dari film-film tersebut hanyalah hasil dari efek visual belaka. Namun saat menonton Nekromantik, muncul sensasi eneg yang berbeda. Entah karena ini film tahun 80-an yang semua efeknya terasa masih praktikal atau elemen visual lain yang tersaji di filmnya, perut saya masih kadang bergejolak ketika menonton film ini.
Nekromantik menceritakan tentang Rob dan Betty – pasangan suami istri yang senang bereksperimen dengan mayat untuk kehidupan seksual mereka atau yang dikenal dengan istilah ilmiahnya sebagai necrophilia.
Adegan yang paling disturbing:
Hampir semuanya. Saat kamu merasa sudah cukup mual oleh adegan gore-nya di paruh awal film, kamu akan terus dijejali oleh adegan-adegan yang senada sampai filmnya selesai.
Untuk sebuah film yang diproduksi pada tahun 1987, efek visual Nekromantik sangatlah terlihat sangat realistis. Itu yang membuat saya masih lumayan agak enggan untuk menonton film ini. Entahlah denganmu. Apa kamu yakin untuk menjajal film ini?
Hellraiser (1987)
Dikisahkan seorang pria bernama Frank terjebak di alam lain yang dikelola oleh sekelompok makhluk gaib yang sadis bernama Cenobites. Namun saat Frank kembali ke alam manusia, tubuh dia berada dalam kondisi yang tidak utuh – tubuhnya hanya berbentuk darah dan daging, tanpa kulit. Frank pun sadar karena dia sudah pulang ke dunia, dia harus menghindari kejaran para Cenobites yang akan mengambilnya kembali ke alam mereka.
Dengan menggunakan elemen horor di dalamnya, Hellraiser sebenarnya tidak memiliki adegan yang mengagetkan ala film-film horor kebanyakan. Malahan, Hellraiser lebih terkenal karena memiliki adegan-adegan yang sadis di dalamnya.
Adegan yang paling disturbing:
Ketika tubuh seorang pria tertancap ke banyak kail besi dan akhirnya merobek seluruh tubuhnya.
Selain perasaan ngilu yang muncul saat adegan itu muncul, rasa mual pun tak terbendung ketika tubuh dan wajah pria tersebut sobek. Ceceran kulit dan daging yang berserakan di adegan itu mungkin akan membuatmu berpikir lagi untuk makan ayam suir atau kornet. Just saying.