Mengenalkan Unit Pop Punk Mutakhir Asal Bekasi Bernama Zeal
“Entah berkat kemunculan No Pressure atau faktor lain, namun satu hal yang pasti kemunculan Zeal patut diperhatikan.”
Sebetulnya dari palung hati saya yang paling dalam, saya sudah agak malas untuk membahas pop punk dan berbagai ceruk musik juga beberapa band yang terarsir di dalamnya. Bukan karena nuansa musiknya yang kian hari semakin menjauh dari selera pop punk saya, tapi dikarenakan kerap kali munculnya debat kusir dan asumsi tak bertuan akan apa yang pop punk atau bukan. Sungguh menyebalkan sekali.
Tapi untuk tulisan kali ini, saya akan meneguhkan hati demi sebuah band pop punk yang saya rasa sangat layak untuk disimak kiprahnya. Mereka adalah Zeal.
Foto: Irfan Setyawan Pratomo
Unit pop punk modern asal Bekasi ini memainkan musik yang kalau ingin disederhanakan secara modern bak band-band semacam Man Overboard, State Champs atau bahkan yang paling digemari oleh khalayak semi-populis masa kini, No Pressure. Dari tiga contoh band di atas yang saya sudah sebutkan, mungkin berpikir apa yang menjadi pembeda Zeal – mengingat karakter musik pop punk macam itu sudah terlalu banyak diimitasi oleh jutaan band sejenis lainnya di bumi ini.
Sederhana saja. Mereka memainkan musik pop punk macam itu dengan efektif dari berbagai elemen musiknya. Tak ada pembaharuan yang kentara. Just plain good. Great riffs, perfect vocal without being too whiny and that’s completely enough.
Ketika terlalu banyak band pop punk lokal yang gagal untuk menggarap musik macam itu karena terlalu menjadi picisan dan medioker, Zeal sepertinya lebih mumpuni untuk mengadaptasi musik tersebut dan mencomot beberapa kebaikan dari para inspirasinya untuk dimainkan kembali dalam gubahan lagu orisinalnya. Which, pop punk-wise, is good enough since there is nothing to be upgraded through the years.
Tapi entahlah. Di sisi lain saya merasakan bahwa kemunculan Zeal pun seakan sebuah momentum yang tepat kala No Pressure pun kini sedang di atas angin. Tanpa bermaksud membanding-bandingkan seperti fenomena kemunculan Bleach yang kerap dipaksa untuk masuk bayang-bayang Turnstile – padahal tidak ada kemiripan sama sekali dari segi musiknya –, Zeal justru memberikan kisaran musik yang bisa disanding tepatkan dengan No Pressure. Toh secara kualitas penggarapan dan hasil audionya tak kalah bagus dengan band proyek sampingan vokalis The Story So Far tersebut. Setidaknya itu pengamatan personal saya. Tentu kamu boleh tidak setuju.
Bagi saya, kehadiran Zeal adalah suatu momentum yang langka untuk ceruk pop punk lokal. Meski mereka tidak menyuguhkan nuansa musik yang baru atau pun unik, setidaknya mereka sukses memainkannya dengan tepat dan efektif – tanpa menjadi cheesy yang sialnya merupakan stereotip umum pop punk modern. Let’s see what comes next from them!
