X

HOT SPOT: Baba Swita

by webadmin / 4 months ago / 299 Views / 0 Comments /

Cita rasa ragam dessert dengan racikan resep pribadi.


Di deretan ruko Segitiga Emas Kosambi Bandung, terselip salah satu rumah dessert yang wajib dijajal buat pecinta makanan manis. Adalah Baba Swita, tempat yang berlokasi tepat di atas Ton Kedai, ini jadi opsi yang baik buat pengunjung yang ingin mencari makanan penutup, atau memang sengaja hunting dessert shop menggugah di Bandung.

Letaknya yang cukup tertutup dari pinggiran jalan membangun ambience tenang di seluruh ruangan, baik indoor mau pun outdoor-nya. Tak lupa, hiasan beberapa tanaman pun ikut punya peran memberikan nuansa yang asri. 

Baba Swita. Foto: Tim Consumed

Tak perlu kocek yang begitu tebal untuk menikmati beragam menu yang ada di sini. Harga yang dipatok mungkin rata-rata berkisar dari IDR 27K sampai IDR 45K. Kebetulan dalam kunjungan kami ke Baba Swita, kami langsung tertarik dengan sajian klappertaartnya yang jadi pemandangan pertama saat memasuki lantai bagian Baba Swita. 

Dalam deretan menunya langsung terpampang beberapa pilihan dengan highlight ‘Baba Swita (specials)’. Untuk kategori sweets ada Klappertart Pandan Jasuke, Klappertart Karamel Pisang, Es Potong Sop Buah, Es Potong Kelapa Coklat. Selain itu, di sana juga tertulis beberapa refreshment. Kami pun akhirnya memilih tiga dari sajian sweets. 

Foto: Tim Consumed

Menu yang hadir di meja kami adalah Klappertart Pandan Jasuke, Klappertart Karamel Pisang,  Es Potong Sop Buah, serta tambahan Blueberry Cheesecake dan beberapa refreshment. Tampilannya yang menggugah seketika langsung merangsang indera pengecap untuk segera menikmatinya, terutama klappertaart dengan improvisasi pandan dan jasuke. Tak mengecewakan, varian ini punya rasa yang familier namun tetap menyuguhkan pengalaman berbeda. 

Saya pun lantas menanyakan pada otak di balik resepnya, Billy Radian, tentang bagaimana ia menemukan celah untuk menyelaraskan jasuke dengan klappertart.

“Sebenernya inspirasi awalnya sederhana banget. Sesimpel saya tergiur dengan martabak pandan jagung susu keju (jasuke) yang dijual di tukang-tukang martabak pada umumnya. 

Klappertaart Pandan Jasuke. Foto: Tim Consumed

Jadi saat itu, ketika lagi ngantri beli martabak, orang di depan saya ada yang pesen topping jasuke itu dengan adonan martabak pandan. Ya sudah awalnya saya biasa aja, tapi ketika udah jadi dan aromanya mulai kecium, saya jadi tergiur dan tergugah buat nyobain bikin, terus diaplikasiin ke ‘medium’ yang beda.”

“Nah buat varian klappertart dan cheesecake-nya sendiri sebenernya resepnya dari mana sih?” 

“Jadi sebenernya klappertaart ini tuh buat konsumsi pribadi, kalau misal ada acara keluarga terus pada kumpul, hidangannya tuh klappertaart.  Cuman kalo dulu kan emang ya udah klappertaart biasa, kalo sekarang saya lebih banyak imporovisasinya kayak pake gula aren, pake topping apa yang unik atau sekedar ‘niru’ sesuatu yang saya suka.”

“Contohnya ‘niru’ kayak gimana?”

“Tau Cizz yang di Laswi? Nah saya suka banget blueberry cheesecake-nya, karena itu, diulik lah buat dijadiin produk sendiri. Itu juga ada cerita sentimentil tersendiri sih. Jadi dulu waktu kecil, kalau ada anak kecil yang ulang tahun, keluarga selalu belinya cheesecake dan pilih yang rasa blueberry. Karena waktu kecil susah buat pilih dan beli makanan sendiri, jadi momen yang tepat buat makan cheescake ini ya pas ada acara ulang tahun aja.”

Blueberry cheesecake. Foto Tim Consumed

Hasratnya yang terbatas itu pun akhirnya mampu diolah dengan menghasilkan cita rasa yang nggak kalah menariknya. Meski secara perbedaan tak begitu menonjol, namun segala aspek penting dari  cheesecake terpenuhi dengan baik, mulai dari tekstur, rasa, hingga tampilan. 

Selain itu beberapa refreshment yang ikut hadir juga ada Yuzu Americano. Diolah dengan niat yang nggak setengah-setengah. Dipadukan dengan lemon fermentasi yang membuat komponen seimbang antara pekatnya rasa kopi serta segarnya campuran lemon dan yuzu. Memberikan pilihan coffee mocktail yang berbeda.

Yuzu Americano. Foto: Tim Consumed

Terakhir, kami pun menyantap Es Potong Sop Buah. Inovasi yang lagi-lagi terinspirasi dari hal sederhana namun menyuguhkan pengalaman yang berbeda. Es potong yang lembut diberi topping potongan buah strawberry, taburan kacang serta siraman saus juga plating yang elegan. 

Es Potong Sop Buah. Foto: Tim Consumed

Overall, saya sebagai sweet tooth terpuaskan dengan berbagai sajian yang ada di sini. Harganya bisa dibilang cukup bersahabat untuk produk yang kualitasnya bisa dijamin. Bagi pecinta makanan manis, tentunya Baba Swita bakal jadi rumah buat banyak jenis dessert favoritmu, salah satu yang wajib dijajal saat sedang di Bandung.