Comp’s Not Dead: Rekomendasi Album Kompilasi Lokal Favorit Kami
Kami sangat menyukai rilisan kompilasi. Jadi kenapa tidak kami membagikan beberapa rekomendasi album kompilasi lokal favorit kami?
Jauh sebelum informasi dapat diakses dengan mudah seperti saat ini, album kompilasi merupakan salah satu cara mudah untuk mendapatkan referensi baru dalam mendengarkan musik. Bayangkan saja, hanya melalui sebuah rilisan, kamu akan langsung diperkenalkan oleh beberapa hingga puluhan nama yang mungkin terasa asing sebelumnya. Syukur-syukur kalau di antaranya ada yang kamu sukai dan pada akhirnya kamu idolakan lebih jauh. Namun, meskipun kini akses informasi telah lebih mudah didapatkan, kehadiran dari para album kompilasi tetap menjadi sesuatu yang penting. Entah sebagai bentuk dokumentasi sederhana atau -kembali pada fungsi awalnya- memperkenalkan banyak band sekaligus.
Bagi kamu yang terbilang malas untuk melakukan eksplorasi musik, tentunya mendengarkan album kompilasi merupakan salah satu solusinya. Oleh karena itu, pada tulisan ini saya akan merekomendasikan 10 album kompilasi lokal yang harus kamu dengarkan.
Revolution Autumn
Tahun Rilis: 2014 & 2016
Records Label: Sailboat Records, Relamati Records, Rizkan Records
FFO: Emo, Skramz, Midwest-Emo
Sebelumnya, jenis musik emo yang populer di Indonesia sepanjang era 2000an sangat terpengaruh oleh apa yang MTV suguhkan. Gelombang musik emo yang penuh dengan stereotip melalui berbagai dandanannya. Kehadiran kompilasi ‘Revolution Autumn‘, berhasil memperkenalkan sekaligus mempopulerkan sisi musik emo lain yang sebelumnya baru populer di kalangan tertentu saja. Album kompilasi ‘Revolution Autumn’ telah dirilis sebanyak dua volume, yaitu pada tahun 2014 dan 2016 silam. Sejak perilisannya, album ini merupakan rilisan yang bertanggung jawab dalam mengkatalis gerakan emo-revival dalam ranah yang lebih luas lagi di Indonesia. Bahkan, beberapa nama yang berkontribusi pada album kompilasi ini pada akhirnya menjadi staple name bagi musik emo yang populer di Indonesia saat ini. Sebut saja eleventwelfth, rekah, Amukredam, dan Beeswax yang kini rasanya tak pernah luput menjadi bagian dari playlist musik bikinan para warga dengan embel-embel “emo indonesia” pada judulnya.
Holy Noise & Ocean Blender
Tahun Rilis: 2015 & 2021
Records Label: Anoa Records
FFO: Dreampop, Shoegaze, Alternative-Rock, Indie-Pop
Jangan mengaku kalau kamu penggemar shoegaze lokal kalau kamu belum pernah mendengarkan album kompilasi ‘Holy Noise‘ dan sekuelnya, ‘Ocean Blender‘. Karena, rilisan yang diinisiasi oleh Anoa Records ini merupakan album kompilasi shoegaze pertama di Indonesia yang berhasil merangkum band-band shoegaze lintas generasi pada sebuah rilisan. Padahal jika ditarik mundur, sebenarnya kancah shoegaze di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang sejak tahun 1990an. Namun ironisnya, tidak ada dokumentasi yang dapat dengan mudah ditemukan untuk menelusuri rekam jejak sejarah panjang tersebut. Entah karena memang tidak terlalu mementingkan dokumentasi, atau memegang teguh julukan ‘the scene that celebrate itself’. Sehingga hanya dinikmati oleh kalangan terbatas saja. Tentu itu sebuah hal yang sangat disayangkan. Sehingga album kompilasi ini memiliki peran yang sangat penting dalam mendokumentasikan kancah musik yang saat ini mulai banyak diminati lagi tersebut.
Wrapped in Violence
Tahun Rilis: 2022
Records Label: Samstrong Records
FFO: Metalcore, Hardcore Punk
Ada masanya saya sempat menganggap kalau musik metalcore di Indonesia terdengar membosankan. Karena semuanya terdengar seragam, mengikuti formula generik yang sudah memiliki jaminan akan disukai oleh para pendengarnya. Namun, hal tersebut berubah ketika album kompilasi ‘Wrapped In Violence’ yang diinisiasi Samstrong Records ini dirilis. Saya semacam tersadarkan bahwa bukan musiknya yang terdengar membosankan, tapi sayanya aja yang kurang digging lebih dalam. Melalui 10 band pengisi yang ada, berhasil mengubah perspektif saya sebelumnya yang menganggap kalau musik metalcore juga turunannya akan selalu memiliki formula yang sama dan monoton. Coba dengarkan aja sendiri!
The Things That Shaped Us Together
Tahun Rilis: 2022
Records Label: Haum Entertainment
FFO: Alternative-Rock, Indie-Rock, Emo
‘The Things That Shaped Us Together’ merupakan album yang hadir dengan tujuan untuk merangkum sekaligus mendokumentasikan fenomena 5th wave emo di Indonesia. Meskipun, menurut saya para pengisinya masih belum cukup representatif untuk mewakili bagaimana fenomena tersebut terjadi di Indonesia karena semuanya memiliki sound yang serupa. Anyway, terlepas dari hal tersebut, album kompilasi ini bisa jadi sajian menarik bagi kamu yang menyukai musik emo yang keras, namun memiliki nuansa melankolis kentara. Sedang merasa kalut dengan beragam pikiran yang berkecamuk? Maka album ini akan jadi soundtrack yang tepat untuk menyelami perasaan tersebut lebih jauh.
SEMUA: Album Tribute Untuk Descendents Dari Indonesia
Tahun Rilis: 2021
Records Label: Geekmonger Records
FFO: Punk-Rock, Pop-Punk, Math-Rock, etc.
Sedikit berbeda dibandingkan album kompilasi lain pada daftar ini, “SEMUA: Album Tribute Untuk Descendents Dari Indonesia” merupakan sebuah album tribute yang dipersembahkan untuk salah satu dedengkot punk-rock, yaitu Descendents. Secara sepintas mungkin itu bukanlah sesuatu yang istimewa, mengingat sudah ada banyak album dengan konsep serupa yang dirilis. Tapi, yang membuat “Semua…” ini istimewa adalah karena album yang diinisiasi oleh Geekmonger Records ini merupakan album tribute untuk Descendents pertama yang diinisiasi dan dirilis di region Asia. Bahkan album kompilasi ini juga sudah sampai di-notice dan diapresiasi oleh the man himself, Milo Aukerman, lho! Kurang keren gimana coba?
Derby Days
Tahun Rilis: 2021
Records Label: Anoa Records
FFO: Alternative-Rock, Indie-Rock
Pada beberapa tahun terakhir, musik alternatif bernuansa 90an mendadak populer dan didengarkan secara masif oleh banyak orang. Ada banyak band baru bermunculan di ranah lokal ataupun internasional yang membawakan musik dengan mengambil referensi pada era tersebut. Album kompilasi ‘Derby Days‘ merupakan dokumentasi fenomena tersebut di ranah lokal. Nuansa nostalgia akan dengan mudah kamu rasakan ketika mendengarkan 14 grup musik hasil kurasi Anoa Records pada album ini. Gabungan antara beberapa nama familiar dan juga nama-nama baru yang siap memenuhi hasratmu untuk mengingat kembali berbagai kenangan di masa lalu.
Dentum Dansa Bawah Tanah
Tahun Rilis: 2016
Records Label: Pepaya Records
FFO: Electronic
Meskipun merupakan album kompilasi yang merangkum berbagai musisi elektronik, jangan harap kamu akan mendapati jenis musik EDM yang sering dimainkan di festival besar. Alih-alih pendengaranmu akan diberkahi oleh dentuman musik elektronik yang eklektik. Karena ‘Dentum Dansa Bawah Tanah‘ memang hadir untuk mendokumentasikan kancah musik elektronik bawah tanah yang eksis di Indonesia, di luar sorotan gemerlap lampu yang silau di permukaan. Hingga pada akhirnya, beberapa tahun berselang setelah album kompilasi ini dirilis, pergerakan dari kancah musik elektronik tersebut semakin terasa. Kini, jumlah flyer gig musik elektronik yang bertebaran di sosial media, kini rasanya sudah hampir mendekati jumlah flyer gig yang biasanya diisi oleh band-band hardcore-punk, indie-rock, alternative-rock, dan lainnya. Sebuah album penting yang bisa kamu jadikan sebagai referensi ketika ingin mencoba untuk terjun sebagai produser ataupun aktif di kancah musik elektronik.
Jakarta Tenggelam
Tahun Rilis: 2022
Records Label: La Munai Records, Pesona Experience, Bureau Mantis
FFO: Hip-Hop
‘Jakarta Tenggelam‘ merupakan jawaban bagi orang-orang yang mempertanyakan eksistensi kancah hip-hop di Indonesia saat ini. Sekaligus statement bahwa jenis musik ini masih terus berevolusi dan tak lekang oleh zaman dan waktu. Semua pengisinya merupakan pendatang baru yang aktif berkarya pada beberapa tahun terakhir. Tak berlebihan rasanya jika menyebut album kompilasi ini sebagai wadah untuk memperkenalkan nama-nama rapper up-and-coming yang akan menginvasi berbagai acara dalam berbagai skala. Jadi, bagi kamu yang merasa kesulitan untuk mencari referensi rapper lokal baru untuk didengarkan, maka mendengarkan album ini adalah awal yang baik.
Nusantara Dub Connection
Tahun Rilis: 2019
Records Label: Dub House Records
FFO: Dub, Reggae
Album ‘Nusantara Dub Connection’ menjadi bukti bahwa walaupun para penggiatnya tidak terlalu banyak, tapi kancah dub telah ada dan eksis di Indonesia sejak bertahun lalu. Usut punya usut, berdasarkan penuturan Dub House Records sebagai empunya proyek, album ini ternyata sempat tertunda selama 9 tahun lamanya karena sedikitnya jumlah produser yang memainkan musik dub di Indonesia pada saat itu. Hingga akhirnya pada tahun 2019 terkumpul lah 10 nama yang menjadi kontributor pada album kompilasi ini. Sebuah penantian yang panjang banget. Berdasarkan perjalanan panjang tersebut, sah rasanya jika menobatkan album ini sebagai salah satu rilisan esensial untuk kancah dub di Indonesia.
A Tribute to Pure Saturday: P.S Our Sincere Desire
Tahun Rilis: 2023
Records Label: Disaster Records
FFO: Pop, Shoegaze, Alternative-Rock, etc.
Seperti yang sudah terlihat pada judulnya, album “A Tribute to Pure Saturday: P.S Our Sincere Desire” adalah sebuah persembahan dari generasi saat ini terhadap salah satu band paling berpengaruh dan populer di kancah independen lokal, yaitu Pure Saturday. Selain bisa mencicipi rasa baru dari lelagu Pure Saturday yang diinterpretasikan ulang dengan gaya masing-masing pengisinya, pada waktu bersamaan juga kamu akan menemukan beragam nama musisi asal Bandung yang mungkin baru kamu ketahui. Karena memang para pengisi di album kompilasi ini semuanya merupakan musisi Bandung yang sedang giat-giatnya berkarya saat ini. Sejujurnya saya sempat heran, kenapa dari sepanjang usia mereka yang sudah puluhan tahun, baru saat ini ada album yang secara khusus didedikasikan untuk mereka. Oleh karena itu, kudos untuk Jangan Kolektif dan Disaster Records sebagai inisiator dan distributor dari album kompilasi ini.