X

Biarkan Banyak Pasang Mata Menoleh SUB

by webadmin / 4 months ago / 526 Views / 0 Comments /

Mari intip profil singkat grup yang patut menjadi radar dan besar di masa mendatang, khususnya kalian penyuka gelombang alternative rock, post hardcore, post grunge, hardcore kids goes to indie rock. You name it! 


Perkenalkan, SUB—unit musik segar dari kota Bandung yang siap bikin kuping kamu kecanduan! Terbentuk sejak Juni 2024, mereka bukan sekadar kumpulan musisi yang mampir lalu lenyap ditelan waktu. Lima pemuda berbakat, yakni R. Ardhinata Wirakusumah (bass), Irfan Al Hafist (drum), Moch Risyad Aufa Rizky (vokal), Naufal Ekananda Refikanza (gitar), dan Risnaldi Fadhilah (gitar), cukup kenyang pengalaman di kancah musik lewat proyek sebelumnya (atau memang masih aktif) seperti Honey, Hush, For Limerence, dan Puremoon. Sekarang, mereka datang dengan sesuatu yang baru dan lebih bertenaga.

Di tengah riuhnya kancah musik lokal Bandung yang seakan tak pernah kehabisan amunisi dari hari ke hari, SUB hadir dengan sound post-grunge yang menghentak, atmosferik, namun tetap menggigit. Memadukan Soul Blind, Quicksand, Higher Power, dengan sedikit racikan a la Helmet era Betty plus nuansa Moment of Clarity dari Narrow Head dan sedikit hentakan berat ala Freak Show Silverchair. Sesuatu yang mentah, powerful, dan–tentu saja—menyayat perasaan. Siapa sangka, generasi Z satu ini bisa begitu terpikat dengan sonik yang lahir jauh sebelum mereka tahu cara mengeja “distorsi” dengan benar?

SUB. 2024

SUB bukan produk dadakan. Mereka bukan anak-anak yang hanya sekadar jamming iseng di kamar kos atau bertukar ide di coffee shop. Mereka datang dengan visi yang jelas: merobek batasan, membangun atmosfer baru, dan meninggalkan jejak panjang di ranah musik alternatif Indonesia. Background mereka yang beragam—dari hardcore, shoegaze, elektronik hingga grunge—menciptakan sesuatu yang bukan sekadar eksperimen belaka, tapi statement yang tegas dan berkarakter.

Kalau harus menggambarkan musik SUB dalam satu kata? Prolifik. Distorsi yang meledak-ledak, ketukan drum yang bisa menyeret kamu masuk ke dimensi lain, ditambah vokal yang merayap antara lirih hingga menggema layaknya teriakan dari jurang terdalam eksistensi.

Dan bicara soal lirik? Jangan harap ada frasa manis ala pujangga. SUB membawa kalian menyelam ke dalam labirin isolasi, keresahan eksistensial, dan kegelapan yang nyaris nihil cahaya. Tapi di balik itu semua, ada harapan samar, seperti secercah neon yang berkedip di tengah malam hujan.

Awal 2025, SUB melepas album debut Eyes To See, sebuah testamen atas perjalanan emosional mereka. Delapan trek yang bukan sekadar musik, tapi pengalaman. Dari tembang pertama sampai terakhir, album ini adalah rollercoaster mengasyikkan yang akan membuat kalian tersesat di antara bising dan kegamangan. Rilis dalam format digital plus segera merilis format tape—karena ya, sentuhan analog itu lebih dari sekadar nostalgia, ini adalah statement artistik. Mereka pun menggandeng Pleazing Case Records, label independen yang masih berasal dari lingkup pertemanan mereka semua.

Eyes To See (Pleazing Case Records, 2025)

Next move? Jajal panggung of course. SUB bersiap melangsungkan showcase di Bandung pasca Lebaran, sebelum merambah ke kota-kota lain yang punya gravitasi musik kuat untuk beribadah tur. Mereka juga tak menutup kemungkinan berkolaborasi dengan musisi di luar ranah mereka—karena batasan hanya ada di kepala yang takut bereksplorasi.

Di era digital yang serba instan, tantangan terbesar bukan sekadar menciptakan musik yang baik, tapi juga membangun narasi yang melekat di benak pendengar. SUB paham betul cara bermain di ekosistem–so called–sidestream fields ini: memanfaatkan platform streaming digital, sosial media, dan kurasi gigs dengan cermat, menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar musik—sebuah pengalaman yang meant to be tentunya.

SUB adalah manifesto energi dan kejujuran tanpa kompromi. Saat dunia semakin bising dan penuh distraksi, mereka datang sebagai oase bagi mereka yang butuh ruang untuk berpikir, meresapi, dan melarikan diri sejenak. Bandung, seperti kota-kota besar lainnya, selalu punya ruang bagi talenta baru. Dan SUB? Mereka bukan sekadar pengisi ruang, tapi lebih dari itu. Jadi, kalau kamu tengah cari soundtrack buat perjalanan malam panjang atau sekadar pengiring saat lo rebahan dan bertanya-tanya tentang absurdnya hidup, SUB harus ada di daftar putar kalian. Trust me, this is just the beginning.

Teks: Karel

Dengarkan Eyes To See di sini!