TRACK TALK: taRRkam – Fresh Grad (LaMunai Records, 2023)
Mengakhiri penantian selama delapan tahun, unit punk kebanggaan ibu kota taRRkam akhirnya merilis debut album “Fresh Grad”.
Sejak awal kemunculannya, taRRkam memang sudah dikenal sebagai band yang melakukan pendekatan berbeda terhadap musik hardcore punk. Melalui lelagu ikonik seperti “Mahameru Selfie Destroyer”, “Kamen Rider KW Super”, dan “100 Juta Tenaga Kuda” membuat saya menobatkan taRRkam sebagai salah satu band lokal yang saya tunggu rlisan albumnya. Pada pertengahan-akhir tahun 2010-an sebenarnya isu mengenai produksi dari debut album mereka sudah santer terdengar, tapi baru pada awal tahun 2023 ini album berjudul Fresh Grad akhirnya dirilis secara resmi. Beruntungnya, penantian tersebut tidak membuat saya menyesal.
Melalui album Fresh Grad ini juga menjadi awal bagi identitas baru taRRkam yang meng-embrace term “egg punk” untuk mendefinisikan musiknya. Walaupun mungkin sebenarnya embrio musik taRRkam sejak awal memanglah band-band yang berada pada lingkup tersebut, tapi baru kali ini mereka secara gamblang mendefinisikan musik mereka.
Egg punk sendiri merupakan term untuk mendefinisikan musik hardcore punk dengan pengaruh keantikan dari DEVO, C.C.T.V., dan band eklektik lainnya. Sehingga output yang dihasilkan terdengar cukup eksperimental dan bizzare. Bergabungnya Denny ‘Banon’ Aulia (Meet the Doppelganger, Beta Daemon) sebagai personil saya rasa punya pengaruh yang sangat besar terhadap penyempuranaan formula musik taRRkam. Bebunyian synthesizer yang cukup heavy terdengar pada album Fresh Grad jadi semacam cherry on top untuk mempermanis materi mereka.
Trek “Guru Alip” jadi favorit saya di album ini karena aransemen secara keseluruhan terasa sangat playful dan centil. Juga “Chainsmoker” yang punya bassline yang bikin candu dan betah mantengin sepanjang treknya. Kehadiran permainan saksofon oleh Alfa Shidqi dari The Regards pada “Kelas taRRkam” menjadi sebuah kejutan yang menyenangkan dan membuat para rudeboy tergelitik untuk meramaikan mosh pit. Namun, trek-trek lainnya pun tidak bisa kamu lewatkan begitu saja. Album Fresh Grad ini bisa dinikmati dengan cara manapun yang dirasa cocok denganmu. Baik secara menyeluruh berurutan sesuai dengan tracklist, ataupun secara terpisah alias ketengan.
Pada dasarnya saya menyukai penggunaan efek vokal konsisten yang diterapkan pada semua lelagu taRRkam, tapi di sisi lain hal tersebut kadang menghalangi saya untuk memahami lirik yang disampaikan oleh Rahmad “Ape” Sumantri, sang vokalis. Sehingga pada beberapa kesempatan, terkadang nyanyiannya terkesan belibet dan sulit dipahami. Ah, tapi mungkin ini cuma perasaan saya aja yang pendengarannya sudah sedikit menurun gegara pas nge-gigs sering nongkrong di dekat speaker.
Secara keseluruhan, album ini membuat penantian para penggemarnya selama delapan tahun menjadi sesuatu yang sangat worth it. Merujuk pada frasa ‘fresh‘ pada judulnya, album ini memanglah terasa sangat menyegarkan karena bisa memberi perspektif baru mengenai pendekatan musik hardcore punk yang lebih eklektik dan artsy. Terasa melalui liriknya, musiknya, hingga artwork yang digunakan. Untuk lebih jauhnya, bahkan mungkin bisa membuka demografi baru bagi pendengar mereka, karena walaupun memiliki benang merah agresif dari musik hardcore punk, tapi tetap terasa ringan dan catchy melalui racikan formula musiknya. Sehingga para pendengar musik yang awam terhadap hardcore punk pun akan dengan mudah menyukai taRRkam.