TRACK TALK: Alone At Last – Ruang Sepi (single, 2023)
Lumayan langka untuk ukuran band seumuran Alone At Last yang masih mampu menulis sebuah lagu semumpuni ini.
All you emo kids better come together, your highness emo empire, Alone At Last has return to reclaim your heart back. Akhirnya setelah sekian lama tidak merilis karya baru, unit emo seminal asal Bandung ini menetaskan single berjudul “Ruang Sepi“ beberapa waktu lalu yang dirilis secara digital. Konon single ini akan menjadi rangkaian menuju album penuh terbaru mereka yang akan rilis di masa mendatang. Good to know!
Dari segi musik, Alone At Last masih secara dominan menggunakan formula dinamika struktur musik yang menorehkan reputasi mereka sebagai band emo dari bertahun-tahun silam. Part hening, verse, bridge, reff yang dihiasi harmonisasi vokal Ubey, verse dengan beat yang naik, lalu turun lagi, scream sana-sani, fade out sing along. Well if you’ve been listening them for a while, you totally get the formula.
Bagi saya, hal yang menarik dari single terbaru Alone At Last ini adalah tersirat ikhtiar mereka dengan sengaja memasukan beberapa elemen emo ‘kekinian’ di beberapa bagian lagunya. Intro riff gitarnya lumayan terdengar ‘gaul’ ala Midwest – uh, istilah yang kini menjadi problematik bagi saya personal dannnnnnnn saya tak mau membicarakannya lebih lanjut.
Anyway, kembali ke musik. Sepertinya eksplorasi yang mereka tempuh untuk memberikan pembaharuan di lagu terbarunya memang sudah sepatutnya dilakukan dan bagi saya pribadi terasa tepat – dalam artian meski mereka mencoba untuk tetap up-to-date dengan sound emo ‘kekinian’, mereka melakukannya dengan baik tanpa menjadi cheesy seperti beberapa band kolega mereka yang memaksakan kehendak untuk menjadi ‘kekinian’.
Untuk urusan lirik, tak ada perubahan signifikan dari formula lirik-lirik Alone At Last yang biasanya. Masih berbicara soal urusan personal. Namun saya selalu mengapresiasi band-band macam Alone At Last yang mampu menulis lirik berbahasa Indonesia dengan pilihan diksi yang menarik dan masuk akal tanpa harus terbelit dengan metafora yang terlalu ngawang. Emo should be relatable, not pretentious I guess.
Mungkin “Ruang Sepi” bisa jadi obat rindu bagi para penggemar dan pendengar musik Alone At Last yang sudah menanti-nanti karya terbaru mereka selama ini. Tapi di sisi lain, lagu ini pun bisa jadi sebuah perkenalan yang baik untuk para pendengar barunya. Lumayan langka untuk ukuran band seumuran mereka yang masih mampu menulis lagu semumpuni ini di era serba ‘hoyong kekinian’ macam sekarang. I feel happy for them.