TRACK TALK: Saltdust – Loss (Single, 2023)

Single terbaru yang jadi penampakan format anyar dari Saltdust, namun belum berhasil membuat kesan baru buat kuintet ini.
Nama Saltdust mungkin dianggap ada dan tiada sebelum single ini dirilis – terakhir merilis satu nomor tunggal “Yellow Light” di tahun 2020 lalu hilang entah ke mana – bisa dibilang unit ini tak melakukan comeback yang begitu dinantikan, karena bisa jadi banyak orang yang bahkan melewatkan kehadirannya tiga tahun lalu.
Kali ini, mereka kembali dengan mengenalkan nomor “Loss” yang juga jadi ajang mereka memamerkan beberapa wajah baru sekaligus merubah formatnya dari kuartet jadi kuintet. Meskipun demikian, bukan berarti mereka merombak musiknya, kesan yang sama masih ditunjukan dan dieksekusi dengan ouput yang medioker.
Lagu ini mungkin punya pendekatan secara musik dan lirik yang lebih sendu dan emosional. Namun saya tak bisa mengukur dengan pasti, entah bagaimana lagi agar terdengar lebih sedih dan intens. Musik-musik tipikal ini selalu mengantarkan cerita personal (tak jarang sedih) berbalut permainan distorsi yang energik namun muram dan upayanya selalu sebatas itu, alias nyaris tak punya diferensiasi yang kentara. “Loss” ini pun tak terkecuali.
Di sisi lain, saya sudah bosan dengan musik-musik yang murni mengadaptasi gaya Title Fight, Basement, Movements atau apapun yang biasa dilabeli soft-grunge saat gelombang itu meledak beberapa tahun ke belakang. Meskipun saya tak menuduh sepenuhnya mereka demikian, namun saya juga tak menemukan ada upaya lebih dari Saltdust untuk bisa keluar dari anggapan itu. Setidaknya “Loss” menunjukannya dengan jelas bagaimana nomor ini terdengar sangat tipikal.
Berbicara soal kehilangan dengan judul yang eksplisit, “Loss”, membuat penulisan narasinya semakin tak berenergi. Saya tak tahu, sebuah karya dari gaya musik semisal yang menggugah biasanya memiliki tajuk dan lirikal yang penuh kiasan. Mungkin itu ibarat “harga” yang mesti dibayar atas ceritanya yang terlalu personal agar terdengar menarik buat pendengar. Sayang, penulisan dalam lagu ini terlalu picisan. Seakan menunjukkan rasa ingin dikasihani tanpa bungkus dan tak lebih dari itu.
Musik yang generik dengan tajuk dan lirik yang tak menggugah membuat saya hampir tak menolehkan pandangan ke arah mereka, biarpun laganya comeback. Namun ada satu hal yang selalu berhasil Saltdust eksekusi sejak karya pertamanya, yaitu lagam vokal yang catchy. Mungkin saya tak setergugah itu saat mendengar “Yellow Light” pertama kali tiga tahun lalu, namun tak bisa dipungkiri kalau chorus-nya mudah melekat bak remehan nasi di telapak kaki buat telinga saya. Perasaan yang sama ternyata masih saya rasakan ketika menyimak nomor “Loss” ini.
Intinya, mungkin Saltdust selalu berhasil menciptakan nada yang catchy, namun sayangnya musik punya kandungan lebih dari sekedar itu. Berbagai elemen lain di dalamnya mesti didukung dengan daya tariknya sendiri. Terlalu menyedihkan jika hanya mendengar Saltdust meromantisir kesedihan dengan lirik dan musik yang generik, padahal secara kualitas suara, mereka punya potensi untuk mengeksekusi lebih baik dari itu.
Dengarkan “Loss” di sini!