X

Movies to Watch in 2025: A Year of Visionary Storytelling

by webadmin / 4 months ago / 766 Views / 0 Comments /

Membidik sepuluh film wajib simak di tahun 2025, masing-masing membawa premis unik yang siap memikat penonton.


Industri perfilman terus berkembang dengan narasi yang semakin berani, eksplorasi sinematik yang inovatif, dan sutradara yang memperkuat storytelling. Tahun 2025 menjanjikan berbagai film yang tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah pikiran, dari adaptasi novel hingga eksplorasi berbagai genre. Dengan para director film visioner seperti Bong Joon-ho, Guillermo del Toro–dan banyak lagi–juga studio seperti A24 yang terkenal dengan pendekatan artistiknya. Maka tak muluk-muluk untuk beranggapan kalau tahun ini akan menjadi periode yang menarik bagi para cinephile.

Berikut adalah list 15 film yang menurut kami wajib simak di tahun 2025, masing-masing membawa premis unik yang siap memikat penonton.

Companion

Companion adalah sebuah horror-comedy yang disutradarai oleh Drew Hancock, dengan Sophie Thatcher dan Jack Quaid sebagai pemeran utama. Cerita berfokus pada pasangan muda, Iris dan Josh, yang menghabiskan akhir pekan di rumah danau terpencil bersama teman-teman mereka.

Ketegangan mulai meningkat ketika terungkap bahwa Iris sebenarnya adalah robot pendamping canggih yang dirancang untuk memenuhi setiap keinginan Josh. Situasi semakin rumit dengan pengkhianatan, manipulasi, dan serangkaian kejadian berbahaya yang mengarah pada konflik mematikan di antara mereka. Film ini mengeksplorasi tema identitas, kontrol, dan batas antara manusia dan teknologi.

Death of A Unicorn

Death of a Unicorn adalah film horror comedy yang disutradarai oleh Alex Scharfman, dibintangi oleh Paul Rudd sebagai Elliot dan Jenna Ortega sebagai Ridley. Film ini mengisahkan Elliot dan putrinya, Ridley, yang secara tidak sengaja menabrak seekor unicorn saat dalam perjalanan menuju retret akhir pekan yang diselenggarakan oleh bos Elliot, Dell Leopold, seorang CEO farmasi kaya raya. Keluarga Leopold, yang tertarik dengan potensi penyembuhan dari tanduk unicorn, berusaha mengeksploitasi makhluk tersebut. Namun, tindakan mereka memicu serangkaian peristiwa mengerikan, termasuk balas dendam dari keluarga unicorn yang marah. 

Film ini menggabungkan elemen dark comedy dengan horor, menawarkan pengalaman sinematik yang unik dan menegangkan. Selain Rudd dan Ortega, film ini juga dibintangi oleh Richard E. Grant, Téa Leoni, Will Poulter, Anthony Carrigan, dan Sunita Mani. Death of a Unicorn dijadwalkan tayang di Amerika Serikat pada 28 Maret mendatang.

Mickey 17

Mickey 17 adalah salah satu film sci-fi paling dinantikan di tahun 2025, disutradarai oleh Bong Joon-ho (Parasite, Snowpiercer) dan dibintangi oleh Robert Pattinson dalam peran yang kompleks dan penuh pemikiran.

Berdasarkan novel Mickey 7 karya Edward Ashton, film ini mengisahkan seorang pekerja “expendable” dalam misi kolonisasi luar angkasa, yang setiap kali mati akan digantikan oleh klon baru dengan semua ingatan sebelumnya, menimbulkan dilema eksistensial dan etika yang mendalam.

Dikenal karena kemampuannya menggabungkan berbagai genre dengan kritik sosial, Bong diprediksi akan menghadirkan film yang memukau secara visual dan emosional, dengan kemungkinan plot twist yang berbeda dari novel aslinya. Dengan produksi berkualitas tinggi, tema sci-fi filosofis, dan akting kuat dari Pattinson, Mickey 17 menjadi must watch yang mengeksplorasi identitas, kelangsungan hidup, dan harga dari sebuah kehidupan yang dianggap bisa digantikan.

40 Acres

40 Acres adalah film thriller post-apocalypse yang disutradarai oleh R.T. Thorne dalam debut penyutradaraan film panjangnya. Film ini mengisahkan keturunan terakhir dari keluarga petani kulit hitam yang menetap di Kanada setelah Perang Saudara Amerika. Dalam masa depan pasca-apokaliptik di mana makanan langka, mereka berjuang untuk bertahan hidup di tengah konflik yang semakin intensif terkait sumber daya yang semakin menipis.

Film ini mengeksplorasi tema identitas, hubungan dengan tanah, dan perjuangan untuk kelangsungan hidup. 40 Acres ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Toronto pada 6 September 2024 dan diakui sebagai salah satu dari Sepuluh Film Terbaik Kanada tahun 2024 oleh TIFF.

The History of Sound

Film ini adalah drama romance berlatar era Perang Dunia I yang dibintangi Josh O’Connor dan Paul Mescal. Ceritanya mengikuti dua pria yang melakukan perjalanan untuk merekam suara dan cerita dari orang-orang di seluruh Amerika. Dalam perjalanan ini, mereka menemukan ikatan emosional yang mendalam di tengah dunia yang berubah dengan cepat.

Dengan sinematografi yang kemungkinan besar akan indah dan penuh keintiman, The History of Sound berpotensi menjadi film yang menyentuh seperti Call Me by Your Name atau The Power of the Dog.

Frankenstein

Guillermo del Toro akhirnya membawa adaptasi impiannya dari Frankenstein ke layar lebar. Frankenstein yang disutradarai oleh Guillermo del Toro merupakan interpretasi baru dari novel ikonik karya Mary Shelley, dijadwalkan tayang di Netflix pada November 2025. Film ini mengisahkan Victor Frankenstein yang diperankan oleh Oscar Isaac, seorang ilmuwan yang berusaha menciptakan kehidupan dengan menggabungkan bagian tubuh manusia yang berbeda. Jacob Elordi berperan sebagai makhluk ciptaan Frankenstein, yang tak hanya berjuang dengan identitasnya, tetapi juga dengan eksistensinya. 

Dengan sentuhan horor gotik khas del Toro, film ini menggali tema-tema besar seperti penciptaan, hubungan antara pencipta dan ciptaannya, serta pencarian makna hidup dalam dunia yang penuh dengan kekerasan dan ignorance.

The Death of Robin Hood

The Death of Robin Hood merupakan film thriller yang mendalam dan gelap, dibintangi oleh Hugh Jackman sebagai Robin Hood dan Jodie Comer. Disutradarai oleh Michael Sarnoski, film ini menyajikan reinterpretasi lebih kompleks dan reflektif dari legenda klasik Robin Hood, dengan fokus pada tema penebusan dan konsekuensi dari tindakan masa lalu yang penuh kekerasan dan pengkhianatan. 

Berbeda dengan kisah heroik yang biasa kita kenal, film ini mengajak penonton untuk merenung lebih dalam tentang penyesalan, pengampunan, dan pencarian makna dalam hidup setelah melukai orang lain. A24, dengan reputasinya untuk memilih proyek-proyek dengan kedalaman emosional yang tinggi, akan merilis film ini di Amerika Serikat, sementara distribusi internasional diwakili oleh WME Independent. Syuting dijadwalkan dimulai pada Februari 2025, dan keberanian film ini untuk menghadirkan nuansa yang lebih gelap pada kisah klasik menjadikannya sangat dinantikan.

Honey Don’t

Film komedi detektif yang disutradarai Ethan Coen ini menghadirkan Margaret Qualley sebagai karakter utama, Honey O’Donahue, seorang detektif swasta yang menyelidiki sebuah sekte misterius di Bakersfield, California. Film ini menyelami tema-tema absurd dengan gaya yang ringan. Sekte yang dipimpin oleh pemimpin karismatik yang diperankan oleh Chris Evans menjadi fokus utama dalam pencarian Honey, yang menghadapkan dirinya pada dunia penuh teka-teki dan keanehan. 

Dikenal dengan kemampuannya dalam menggabungkan humor dan intrik, Coen menambahkan elemen-elemen komedi absurd melalui karakter-karakter lain yang dimainkan oleh Aubrey Plaza, Charlie Day, dan Billy Eichner. Waktu rilisnya diperkirakan jatuh pada Mei 2025, Honey Don’t berpotensi menjadi film menarik yang memadukan kecerdikan narasi detektif dengan karakter-karakter yang unik serta humor yang tajam.

Sinners

Sinners adalah film horror-action berlatar era Prohibition Era–periode di mana minuman beralkohol di Amerika dilarang peredarannya di Amerika Selatan, disutradarai oleh Ryan Coogler dan dibintangi oleh Michael B. Jordan yang memerankan dua karakter kembar, Smoke dan Stack. 

Film ini mengisahkan kembalinya kedua saudara tersebut ke kampung halaman mereka di Mississippi pada tahun 1932, hanya untuk menghadapi kejahatan yang lebih besar dari yang mereka bayangkan. Dalam perjalanan mereka, keduanya berhadapan dengan makhluk-makhluk mengerikan yang mengancam keselamatan mereka dan komunitas sekitar. 

Selain Jordan, film ini juga dibintangi oleh Hailee Steinfeld, Jack O’Connell, Wunmi Mosaku, dan Delroy Lindo. Sinners dijadwalkan tayang di bioskop pada 18 April 2025.

The Monkey

The Monkey adalah film horror-black comedy yang disutradarai oleh Osgood “Oz” Perkins, diadaptasi dari cerita pendek Stephen King yang berjudul sama. Film ini mengisahkan dua saudara kembar, Hal dan Bill, yang menemukan mainan monyet tua di loteng rumah ayah mereka. Setelah penemuan tersebut, mereka mulai mengalami serangkaian peristiwa misterius dan kematian mengerikan di sekitar mereka. Setiap kali mainan monyet itu berbunyi, seseorang akan meninggal dengan cara yang mengenaskan. 

Film ini dibintangi oleh Theo James sebagai Hal/Bill dewasa, Christian Convery sebagai Hal/Bill kecil, Tatiana Maslany, Elijah Wood, Colin O’Brien, Rohan Campbell, dan Sarah Levy. The Monkey dijadwalkan tayang di bioskop Amerika Serikat pada 21 Februari 2025.

A Pale View of Hills

Diadaptasi dari novel debut Kazuo Ishiguro, A Pale View of Hills mengangkat kisah seorang janda Jepang yang terjebak dalam kenangan masa lalu dan masa kini. Dengan latar waktu yang bergerak antara Nagasaki tahun 1950-an dan Inggris tahun 1980-an, film ini menceritakan tentang ingatan, trauma, serta hubungan antar-generasi.Disutradarai oleh Kei Ishikawa dan diproduksi oleh Bunbuku, film ini dibintangi oleh Suzu Hirose, Camilla Aiko, dan Yō Yoshida.

All Before You

Sutradara Annemarie Jacir kembali dengan film terbarunya, All Before You, yang mengangkat kisah seorang pemuda bernama Yusuf. Berusaha menyeimbangkan hidupnya antara desa kecil Al-Basma dan kota besar Yerusalem, Yusuf menghadapi berbagai tantangan yang mencerminkan realitas sosial dan politik di Palestina. Film ini membawa narasi tentang kehilangan tanah, idealisme yang dikhianati, dan harapan yang diuji oleh perubahan zaman.

Hope

Setelah sukses dengan The Wailing (2016), Na Hong-jin kembali dengan film thriller fiksi ilmiah Hope. Mengisahkan penduduk sebuah kota pelabuhan kecil yang mengalami kejadian misterius, film ini mungkin akan menghadirkan ketegangan ala karya-karya Na Hong-jin. Dengan deretan bintang besar seperti Hwang Jung-min, Zo In-sung, Jung Ho-yeon, Michael Fassbender, dan Alicia Vikander, Hope diprediksi akan menjadi salah satu film Korea Selatan terbesar di tahun 2025 ini.

No Other Choice

Park Chan-wook, salah satu sutradara paling berpengaruh di industri film Korea Selatan, kembali dengan karya terbarunya, No Other Choice. Film yang mengangkat kisah Man-soo, seorang pria paruh baya yang mendadak kehilangan pekerjaanya setelah 25 tahun bekerja di sebuah perusahaan kertas. Film ini mengupas sisi psikologis karakternya dan memperlihatkan bagaimana tekanan sosial dan ekonomi dapat mendorong seseorang ke titik di mana mereka merasa tidak punya pilihan lain. Dengan rekan jejak Park Chan Wook yang selalu sukses membawa film-filmnya ke panggung festival internasional, No Other Choice kemungkinan besar akan ditayangkan di festival bergengsi seperti Cannes atau Berlinale sebelum dirilis secara luas.

Girls on Wire

Girls on Wire disutradarai oleh Vivian Qu, yang sebelumnya menggarap Angels Wear White (2017) dan pernah bersaing di Venice Film Festival. Film ini diproduksi oleh Sean Chen dan turut melibatkan produser asal Inggris-Irlandia, Mike Downey. Film Girls on Wire menceritakan orang yang tanpa sengaja membunuh pengedar narkoba, Tian Tian kabur mencari sepupunya, Fang Di, yang ia kira bintang film terkenal. Namun, kenyataannya Fang Di hanyalah seorang stunt double yang bekerja keras melunasi utang. Saat masa lalu dan masalah baru mengejar mereka, kedua sepupu ini terpaksa kabur bersama, mengungkap kenangan lama dan perubahan besar dalam hidup mereka.

Teks: Gren Rain