Para Produser di Balik Kesuksesan Rilisan Favoritmu Saat Ini
Peran produser bagi suatu rilisan sebenarnya cukup overlooked. Padahal peran produser merupakan sangatlah penting untuk sebuah rilisan.
Saya penasaran, seberapa banyak sih sekarang dari orang-orang yang beli rilisan fisik menelusuri nama-nama yang ada di credit sebuah rilisan? Kalau buat saya sendiri, itu semacam jadi kewajiban buat dilakuin. Selain lirik dan juga bagian “thanks to…” yang biasanya ada pada sleeve sebuah rilisan, bagian credit yang berisi orang-orang yang terlibat dalam produksinya jadi salah satu incaran untuk saya telisik. Karena kalau saya suka dengan hasil produksinya, nama-nama tersebut bisa saya jadikan rujukan untuk ke depannya saat mau digging lagi. Mulai dari artworker-nya, labelnya, sampai produsernya.
Menurut saya, hingga saat ini, peran produser bagi suatu rilisan sebenarnya cukup under appreciated. Perannya tertutupi oleh si musisi, sang empunya rilisan. Padahal sebenarnya produser merupakan salah satu orang penting yang bekerja di balik layar dan berperan terhadap bagaimana output akhir dari sebuah rilisan terdengar. Oleh karena itu, kali ini saya mencoba untuk memberikan spotlight untuk beberapa nama produser yang memiliki kontribusi yang sangat besar untuk lelagu kesukaanmu saat ini.
Bill Stevenson
Notable Works: Descendents, ALL, Useless ID
Nama Bill Stevenson mungkin kamu kenali sebagai drummer dari band pop-punk kesukaan sejuta umat, Descendents. Tapi sebenarnya, dirinya juga cukup aktif dengan kegiatan di balik layar sebagai produser musik. Bahkan, Bill Stevenson bersama personil ALL yang lain membuat sebuah studio rekaman bernama The Blasting Room pada tahun 1994. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 70 album yang diproduseri dirinya. Baik pada band yang melibatkan dirinya sebagai personil, ataupun bukan.
Steve Albini
Notable Works: Nirvana, Jawbreaker, The Jesus Lizard, Pixies, Mono
Bagi kamu si penggemar musik rock yang berbalut bisingnya distorsi atau the so-called grunge/alt rock from the 90’s, pasti pernah mendengarkan banyak garapan tangan dingin dari produser yang sempat bermain di band seminal bernama Big Black ini. Albini terkenal dengan metodenya yang serius ketika bekerja sama dengan banyak band dan tentunya dengan sukses menghantarkan karya terbaik dari band tersebut. Bisa dibilang beliau adalah godfather of 90’s alternative rock producer pada masanya.
Don Zientara
Notable Works: Fugazi, Rites of Spring, Minor Threat
Kalau kamu merupakan pendengar setia dari band-band hardcore punk asal Washington D.C. sejak era 1970an, saya yakin kamu familiar dengan nama Don Zientara. Dia merupakan founder dari Inner Ear Records dan juga produser musik untuk band-band di bawah naungan Dischord Records. Walaupun sempat tutup pada tahun 2021 silam, kini Inner Ear Records telah kembali beroperasi walaupun harus berpindah tempat ke basement dari Don Zientara. Jadi, kalau kamu punya band hardcore punk dan ingin output dari hasil karyamu terdengar seperti band-band kesukaanmu, langsung aja kontakan Don Zientara via e-mail. Siapa tau, kan~
Fredrik Nordström
Notable Works: Opeth, At the Gates, Arch Enemy
Dataran Skandinavia sejak dulu sudah dikenal sebagai produsen dari band-band keras penuh kegelapan. Tapi bukan cuma itu, nyatanya daerah tersebut juga punya salah satu produser jempolan yang memang berfokus pada ranah musik tersebut. Orang tersebut adalah Fredrik Nordström. Dirinya memulai karir produsernya dengan membuka sebuah studio kecil yang kemudian berevolusi menjadi Studio Fredman. Sejak tahun 1990an dirinya telah aktif memproduseri berbagai band-band metal kenamaan seperti Opeth, At the Gates, hingga Arch Enemy.
Pandu Fuzztoni
Notable Works: MORFEM, Grrrl Gang, Zzuf
Pandu Fuzztoni bisa jadi salah satu wajah yang sering kamu temui ketika berkunjung ke pagelaran musik terdekat. Baik dengan MORFEM, The Adams, maupun The Porno. Sama seperti Bill Stevenson, selain sebagai personil dirinya juga aktif sebagai orang di balik layar dari beberapa band ketika melakukan produksi. Sesuai dengan nama bekennya, Pandu Fuzztoni kebanyakan memproduseri band-band yang bermain di kancah pop atau band yang memiliki karakter sound gitar yang nge-fuzz.
Will Yip
Notable Works: Title Fight, Turnover, Tigers Jaw
Will Yip adalah nama yang sering ditemui pada credit dari berbagai rilisan yang saya dengarkan dan sukai. Penyematan namanya pada sebuah rilisan jadi semacam jaminan kalau hasilnya akan top-notch. Nggak heran kalau dirinya disebut-sebut sebagai orang yang bertanggung jawab dalam membentuk sound dari emo modern. Hasil karyanya bukan hanya disukai oleh para pendengar dari band-band yang ia produseri. Hasil karyanya bersama Code Orange bahkan membawa dirinya sebagai salah satu nominator Grammy Awards pada tahun 2018 silam untuk kategori “Best Metal Performance”. Juara memang.
Neal Avron
Notable Works: Yellowcard, New Found Glory, Fall Out Boy
Neal Avron dikenal sebagai seorang produser yang memiliki metode recording yang cukup unik. Di mana dirinya terbiasa untuk melakukan perekaman dari drum dan gitar rhytm terlebih dahulu, dibandingkan drum dan bass. Neal Avron juga mempercayai bahwa fase pre-produksi memiliki peran yang sangat esensial dalam pembuatan sebuah karya, sebelum pada akhirnya memasuki masa produksi sesungguhnya. Meskipun terbilang unik, metode tersebut berhasil menghasilkan album-album monumental pada tahun 2000an, seperti Yellowcard – Ocean Avenue (2003), Fall Out Boy – From Under the Cork Tree (2005), dan New Found Glory – Sticks and Stones (2002).
Lafa Pratomo
Notable Works: Danilla, Polka Wars, The Panturas
Jika ditanya mengenai siapa salah satu orang yang memiliki andil besar terhadap karya-karya Danilla? Maka Lafa Pratomo lah jawabannya. Seluruh rilisan Danilla terdapat campuran tangan Lafa Pratomo di dalamnya. Meskipun begitu, dirinya juga sempat memproduseri musisi lain yang bermain dalam format band. Beberapa nama tersebut di antaranya adalah Polka Wars (album Bani Bumi) dan The Panturas (album Ombak Banyu Asmara). Kedua rilisan yang terbukti mendapat pujian dari para pendengarnya, baik dari segi teknis ataupun materi. Namun, bukan cuma berperan sebagai produser, dirinya juga kerap kali membantu musisi yang ia produseri pada saat tampil live.